Buying A New Car

There are many things that you must consider when buying a new car. Most will have to do with the car itself such as what model to buy- the options you want to add- and the price of the car. However there is one thing that it always pays to check out first- and that is- who are you buying the car from.

CAR INSURANCE FOR LADY DRIVERS

Car insurance companies prefer lady drivers to their gentlemen counterparts because they are considered as much less risky drivers.It is not that the accident rates of ladies are low. They face as many accidents as males do

AUTO LOAN NEW CAR

Is it time to get a new car? Do you want to purchase a new car to replace your current worn down vehicle? If yes is your answer- then you might want to think about your purchase and getting a loan for your new investment

CAR INSURANCE

America has become a culture of cars-SUV's- minivans and sports coupes. With all this traveling in and out- back and forth around the maze that is the United States infrastructure

DINRIP

If you do have an accident with the outside or the inside of the car - you may have to pay for the cost. You will also only be allowed to put on so many miles in your lease period. This is hard for many people that do drive a lot

Sabtu, 29 Oktober 2011

dd

dd

Merealisasikan Ilmu dengan Amal Perbuata



Tanyalah pada dirimu sendiri tentang tanda-tanda ilmu yang bermanfaat, apakah tanda-tanda di bawah ini ada pada dirimu? (1) Mengamalkannya, (2) tidak suka dipuji dan menyombongkan diri kepada orang lain, (3) semakin tawadhu’ setiap kali bertambah ilmu, (4) menjauhi cinta kedudukan, popularitas, dan keduniaan, (5) tidak mengklaim dirinya berilmu, (6) berprasangka buruk kepada dirinya sendiri namun berprasangka baik kepada orang lain agar tidak mencela mereka.

Ini adalah ciri-ciri ilmu yang bermanfaat.

Tunaikanlah zakat ilmu, yaitu dengan menegakkan kebenaran, memerintahkan kepada yang ma’ruf, mencegah yang munkar, menimbang antara yang maslahat dengan mudharat, menyebarkan ilmu, suka memberi manfaat dan pertolongan serta kebaikan bagi umat Islam dalam musibah yang menimpa mereka.

Dari Abu Hurairah r.a., sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda, “Apabila anak Adam meninggal dunia, maka akan terputus amalnya kecuali tiga perkara: shadaqah jariyah (amal yang pahalanya selalu mengalir), ilmu yang bernamfaat, atau anak shaleh yang mendoakannya.” (HR Muslim dan lainnya). Sebagian ulama berkata, “Tiga perkara ini tidak mungkin bisa terkumpul pada diri seseorang kecuali pada seorang ulama yang mengajarkan ilmunya.” Karena, kalau dia mengajarkan ilmu, itu merupakan shadaqah dan orang yang belajar kepadanya adalah anaknya. Maka, perhatikanlah adab ini karena ini adalah buah dari ilmumu. Dan karena keagungan ilmu inilah, maka dia akan semakin bertambah dengan semakin banyak didermakan namun akan berkurang kalau disimpan. Jangan engkau berdalih dengan rusaknya zaman dan banyaknya orang-orang fasiq dan kecilnya manfaat dari sebuah nasihat lalu engkau tidak menjalankan kewajiban menyampaikan ilmu. Kalau itu yang engkau lakukan, maka itu akan menjadikan orang-orang fasiq memperoleh kesempatan emas agar benar-benar bisa meninggalkan perbuatan mulia dan mengangkat bendera kehinaan.

Zakat ilmu itu bisa dengan beberapa cara. Pertama, menyebarkan ilmu. Sebagaimana seseorang bershadaqah denan hartanya, maka seorang yang berilmu bersedhaqah dengan ilmunya. Bahkan, shadaqahnya orang yang berilmu lebih kekal dan sedikit biaya. Sisi lebih kekalnya karena barangkali ada sebuah kalimat saja yang disampaikan oleh seorang ulama, namun didengar oleh orang banyak. Sampai saat ini kita masih bisa mengambil manfaat dari hadits Abu Hurairah ini, tetapi tidak bisa sama sekali mengambil manfaat satu dirham pun yang diinfakkan oleh para khalifah pada masa beliau.

Demikian juga kita bisa mengambil manfaat dari kitab dan ilmu para ulama. Zakat ini tidak akan mengurangi ilmu, bahkan akan semakin menambahnya. Berkata seorang penyair: “Ilmu itu akan semakin bertambah dengan menginfakkannya. Dan akan berkurang jika engkau rapat menyimpannya.”

Juga, di antara zakat ilmu adalah mengamalkannya, karena dengan mengamalkannya, maka ini merupakan cara mendakwahkannya. Orang yang meniru seorang ulama karena amal perbuatannya lebih banyak daripada yang menirunya karena ucapannya. Dan ini merupakan zakat dari ilmu tersebut, karena orang lain akan mengambil manfaatnya.

Di antara zakat ilmu juga adalah menegakkan kebenaran. Ini merupakan salah satu cara menyebarkan ilmu, karena menyebarkan ilmu itu kadang-kadang ada waktu aman, kadang-kadang pada waktu genting. Saat genting itulah seseorang harus menegakkan kebenaran.

Juga, di antara menunaikan zakat ilmu adalah memerintahkan kepada kebenaran dan mencegah dari kemunkaran. Tidak diragukan lagi bahwa ini merupakan zakat ilmu, karena orang yang memerintahkan pada kebaikan dan mencegah dari kemunkaran pasti dia itu mengetahui mana yang baik dan mana yang munkar, lalu dia menjalankan kewajibannya atas apa yang telah dia ketahui.

Yang dimaksud dengan sesuatu yang ma’ruf adalah semua yang diperintahkan oleh Allah dan rasul-Nya, sedangkan munkar adalah semua yang dilarng oleh Allah dan rasul-Nya. Amar ma’ruf nahi munkar ini dengan tetap menimbang antara maslahat dan mudharatnya, karena kadang-kadang merupakan tindakan yang bijak apabila engkau tidak mencegah sebuah kemunkaran karena ada maslahat yang lebih besar. Oleh karena itu, seseorang harus memandang pada maslahat dan mudharat ini.

Perkataan Syaikh: “Menyebarkan ilmu dan senang memberi manfaat kepada orang lain.” Maksudnya engkau menyebarkan ilmu dengan segala cara, baik dengan ucapan maupun tulisan atau juga dengan cara lainnya. Pada zaman kita sekarang ini Allah telah memudahkan banyak jalan untuk menyebarkan ilmu, maka engkau harus mempergunakan kesempatan ini untuk menyebarkan ilmu yang telah dianugerahkan oleh Allah kepadamu. Karena, Allah telah mengambil janji setia kepada ahli ilmu untuk menjelaskannya kepada orang lain dan jangan sampai menyimpannya.

Adapun perkataan Syaikh: “Sebagian ulama berkata: ‘Menyampaikan ilmu itu merupakan shadaqah jariyah bagi seorang ulama dan orang yang belajar kepadanya adalah anaknya’.” Ini merupakan sebuah kesalahan, yang benar bahwa yang dimaksud dengan “shadqah jariyah” adalah bershadaqah dengan harta benda. Adapun bershadaqah dengan ilmu, maka telah disebutkan oleh Rasulullah dalam sabda beliau setelahnya: “Atau ilmu yang bermanfaat.” Adapun sabda beliau: “Atau anak shaleh.” Yang dimaksud adalah anak keturunannya, bukan anak didiknya.

Sedangkan membawa hadits tersebut pada makna bahwa orang berilmu yang mengajarkan ilmunya itu sebagai shadaqah yang kekal, yang akan bisa diambil manfaat sepeninggalnya, lalu murid-muridnya adalah anak-anaknya, maka ini adalah sebuah penafsiran yang sangat sempit terhadap hadits ini.

Sebenarnya hadits ini menunjukkan pada tiga jenis amalan yang bisa diambil manfaatnya oleh seseorang setelah meninggal dunia, yaitu “shadaqah jariyah”. Shadaqah itu ada yang bersifat langgeng dan ada yang bersifat temporer. Misalnya, jika engkau memberikan makanan kepada orang faqir, maka ini adalah shadaqah, tetapi itu shadaqah yang bersifat temporer, namun jika engkau membuat sebuah sumur yang dimanfaatkan untuk minum oleh umat Islam, maka inilah “shadaqah jariyah” (shadaqah yang pahalanya selalu mengalir).

Sebaiknya Syaikh mengatakan: “Karena berkahnya ilmu.” Bahasa ini lebih tepat karena ilmu itu akan semakin bertambah dengan semakin banyak disampaikan.

Kemuliaan para Ulama

Berhias diri dengan keagungan para ulama dengan cara menjaga ilmu dan mengagungkannya serta menjaga kehormatan dan kemuliaannya. Dengan kadar apa yang engkau curahkan untuk ini semua maka engkau akan mampu memperoleh dan mengamalkannya, juga sebaliknya dengan kadar engkau meremehkannya, maka sebatas itu juga akan hilang kemuliaan itu darimu, wala haula wala quwwata illa billaah.

Oleh karena itu, berhati-hatilah jangan sampai engkau turuti kemauan orang-orang yang sombong dan jangan sampai engkau dikendalikan oleh orang-orang bodoh, sehingga engkau lunak dalam memberi fatwa, memutuskan hukum, dan penelitian atau teguran. Serta janganlah engkau berusaha mendapatkan kenikmatan dunia dengan ilmumu dan janganlah engkau berdiri di pintu-pintu mereka serta jangan pula kau sampaikan ilmu ini pada yang bukan ahlinya meskipun dia orang yang berkedudukan tinggi.

Menjaga dan mengagungkan ilmu memanglah sebuah keagungan dan kemuliaan, karena seseorang apabila menjaga ilmunya dari perbuatan hina dan dari menginginkan kepunyaan orang lain, maka ini akan lebih mulia dan lebih agung bagi dirinya. Adapun mengenai seseorang tidak boleh membawa ilmu ini kepada para pengagung kenikmatan dunia, juga tidak menyampaikan kepada yang bukan ahlinya, meskipun dia berkedudukan tinggi, maka perkataan ini perlu diperinci. Yaitu, kalau engkau menyampaikan ilmu tersebut kepada para pengagung kemewahan dunia namun mereka bisa mengambil manfaatnya, maka itu adalah sesuatu yang baik, dan ini masuk dalam kategori amar ma’ruf nahi munkar. Adapun kalau mereka menghina ulama yang menyampaikan ilmu kepada mereka, maka tidak selayaknya ia melakukannya, karena itu adalah penghinaan bagi dirinya sekaligus bagi ilmu yang diembannya. Misalnya ada seorang ulama yang datang kepada mereka, lalu dia menyampaikan beberapa masalah ilmiah, namun mereka mencemooh, maka saat itu tidak layak baginya untuk duduk bersama mereka, karena ini adalah penghinaan bagi dirinya sekaligus bagi ilmu yang dibawanya. Adapun kalau dia berbicara kepada mereka, dan tanggapan mereka baik serta mereka mau menerimanya, maka dalam keadaan seperti ini dia wajib melakukan dakwah kepada mereka. Jadi, tergantung pada keadaan masing-masing.

Pergunakanlah mata dan pikiranmu untuk membaca biografi para ulama yang telah lampau, maka engkau akan mengetahui sebuah usaha keras dalam menjaga kehormatan ulama ini, terutama kitab yang membahas masalah ini, seperti kitab Min Akhlaaqil Ulama’ oleh Muhammad Sulaiman, dan kitab Al-Islam bainal Ulama’ wal Hukkaam oleh ‘Abdul ‘Aziz al-Badri, dan kitab Manaabijul Ulama’ fil Amri bil Ma’ruf wan Nahyi ‘anil Munkar oleh Faruq as-Samurrai.

Dan, saya berharap engkau akan mengetahui lebih banyak dari apa yang telah mereka sebutkan dalam kitab Izzatul Ulama’–semoga Allah memudahkan penyelesaiannya dan penerbitannya. Dahulu para ulama selalu mendiktekan syair Al-Jurjani ‘Ali bin ‘Abdul ‘Aziz (wafat tahun 392 H) sebagaimana akan kita lihat pada orang-orang yang menulis biografinya.

Kitab terbaik dalam masalah ini sepengetahuanku adalah kitab Raudhatul Uqala’ oleh Al-Busni. Meskipun kecil, di dalamnya banyak terkandung faedah dan nasihat para ulama ahli hadits dan lainnya. Kitab ini dulu adalah kurikulum dalam sekolah saat kami masih belajar, yang banyak memberi manfaat bagi siswa.

Awal dari syair yang dimaksud itu adalah sebagai berikut.
“Mereka mengatakan pada dirimu bahwa engkau seorang pengecut.
Sebenarnya yang mereka lihat adalah orang yang mundur dari sebuah kehinaan.
Saya melihat orang-orang kalau ada yang mendekatinya akan terasa hina dalam pandangan mereka.
Dan orang yang merasa tinggi jiwanya maka akan terhormat.
Seandainya para ulama menjaga ilmunya, maka ilmu itu akan menjaganya.
Dan seandainya mereka mau mengagungkannya dalam jiwa mereka, maka mereka akan menjadi terhormat.”

Maksudnya, dia akan menjadi terhormat dalam pandangan manusia, bila mau menjaganya. Namun mereka menghinakannya dan memberikannya pada semua orang.

Memelihara Ilmu

Apabila engkau sudah menduduki jabatan, ingatlah bahwa tali yang mengantarkanmu ke arah itu adalah ilmu yang telah engkau peroleh. Dengan karunia Allah lalu dengan sebab ilmu yang engkau pelajarilah engkau dapat mencapai derajat ini, bisa menjadi seorang guru, ahli fatwa, dan hakim, serta lainnya. Oleh karena itu, tempatkanlah ilmu tersebut pada tempatnya yang layak dan jagalah kehormatannya dengan tetap mengamalkannya. Hindarilah jalan orang-orang yang tidak mengharapkan pahala dari Allah, yaitu orang-orang yang tujuan pokok mereka adalah menjaga kursi jabatannya, mereka melipat lisan-lisan mereka dari mengucapkan kebenaran, juga suka basa-basi karena cintanya pada kekuasaan. Jagalah harga dirimu dengan tetap menjaga agamamu, serta jagalah kehormatanmu dengan perbuatan hikmah, ilmu, dan strategi yang bagus. “Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu, jagalah Allah saat senang, niscaya Allah akan menjagamu saat sulit.”

Mudarah Bukan Mudahanah

Mudahanah adalah akhlak tercela, adapun mudarah bukan tercela, jangan mencampuradukkan antara keduanya, sehingga sikap mudahanahmu akan menjadikanmu bersikap munafik secara terang-terangan. Oleh karena itu, sikap mudahanah inilah yang bisa merusak agamamu.

Mudahanah adalah sikap relah dengan perbuatan tercela yang dilakukan oleh orang lain, serta dia pun membiarkan mereka melakukannya. Adapun mudarah adalah tekad hati untuk mengingkari perbuatan tercela tersebut, namun dia bersikap agak lunak padanya untuk menarik simpatinya atau dia akan menundanya pada waktu lain, sehingga akan tercapai maslahah yang dia inginkan.

Dari sini maka perbedaan antara mudarah dan mudahanah adalah bahwa mudarah itu bertujuan untuk memperbaiki keadaan, hanya saja dengan cara pelan-pelan dan bertahap. Adapun mudahanah adalah sikap menyetujui perbuatan tercela. Lafaz ini diambil dari kata duhn (minyak), karena minyak itu bisa mempermudah banyak urusan.

Sangat Cinta (Gandrung) kepada Kitab

Tentang keutamaan ilmu sudah diketahui oleh banyak orang, karena manfaatnya yang sangat luas. Kebutuhan yang mendesak untuk memperoleh ilmu itu seperti kebutuhan badan terhadap pernapasan. Akan nampak kekurangannya seiring dengan berkurangnya ilmu, demikian juga akan mendapatkan kenikmatan dan kegembiraan pada saat mendapatkannya. Oleh karena itu, para pelajar sangat senang belajar, juga senang untuk mengumpulkan kitab dan memilihnya. Banyak cerita yang berhubungan dengan masalah ini, yang semuanya tercatat pada kitab Khabarul Kitab. Semoga Allah memudahkan penulisan dan pencetakannya. Oleh karena itu, pilihlah kitab-kitab pokok. Dan ketahuilah bahwa salah satu kitab tidak bisa mewakili kitab lainnya. Oleh karena itu, janganlah engkau kumpulkan dlaam perpustakaanmu kitab-kitab yang tidak berharga, terutama kitab-kitab ahli bid’ah, karena itu adalah racun yang sangat berbahaya.

Di antara hal yang harus diperhatikan oleh seorang pelajar adalah mengoleksi kitab. Dan hendaknya kitab yang dia koleksi adalah kitab yang berharga. Namun, kalau gajimu hanya sedikit, maka tidak selayaknya membeli banyak kitab, yang sampai membuatnya berutang untuk membelinya. Ini merupakan perbuatan yang kurang bijak.

Perhatikanlah kitab-kitab pokok yang ditulis oleh para ulama salaf, karena kitab yang ditulis oleh para ulama salaf lebih baik dan berbarakah dibandingkan dengan kitab orang-orang khalaf. Dan hindarilah perpustakaanmu dari kitab-kitab yang tidak ada kebaikannya.

Daftar Kitab dalam Perpustakaanmu

Hendaklah engkau mengoleksid kitab-kitab yang disusun berdasarkan cara pengambilan dalil dan cara memahami alasan di balik ketentuan hukum serta yang mendalami inti dari berbagai permasalahan. Di antara kitab-kitab itu yang terbaik adalah kitab Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rhm. dan murid beliau, Imam Ibnul Qayyim al-Jauziyah rhm. Juga, kitab sebelum dan sesudah masa beliau berdua, yaitu kitab-kitab karya:

  1. Al-Hafizh Ibnu ‘Abdil Bar rhm. (wafat th 463 H), dan kitab beliau yang paling baik adalah At-Tamhiid.
  2. Al-Hafizh Ibnu Quddamah rhm. (wafat th 620 H), dan kitab beliau yang paling bagus adalah Al-Mughni.
  3. Al-Imam an-Nawawi rhm (wafat th 676 H).
  4. Al-Imam adz-Dzahabi rhm. (wafat th 748 H).
  5. Al-Hafizh Ibnu Katsir rhm. (wafat th 774 H).
  6. Al-Hafizh Ibnu Rajab rhm. (wafat th 795 H).
  7. Al-Hafizh Ibnu Hajar rhm. (wafat th 852 H).
  8. Al-Hafizh asy-Syaukani rhm. (wafat th 1250 H).
  9. Al-Imam Muhammad bin ‘Abdul Wahhab rhm. (wafat th 1206 H).
  10. Kitab-kitab imam-imam dakwah rhm., terutama kitab Ad-Durar as-Sunniyah.
  11. Al-Imam ash-Shan’ani rhm. (wafat th 1182 H), terutama kitab beliau, Subulus Salam.
  12. Al-’Alamah Shiddiq Hasan Khan rhm. (wafat th 1307 H).
  13. Al-’Allamah Muhammad Mukhtar asy-Syinqihi rhm. (wafat th 1393 H), terutama kitab beliau, Adhwaa-ul Bayan.

Cara Berinteraksi degan Kitab

Janganlah engkau membaca sebuah kitab sebelum mengetahui istilah yang dipakai oleh penulisnya, yang sering kali hal ini dijelaskan dalam muqaddimahnya. Oleh karena itu, mulailah membaca sebuah kitab dari muqaddimahnya.

Cara berinteraksi dengan kitab bisa dengan beberapa cara.

  1. 1. Mengetahui judulnya.
  2. 2. Menetahui istilah-istilahnya, dan ini biasanya terdapat dalam muqaddimah. Karena, dengan mengetahui istilah-istilah tersebut, engkau bisa menghemat banyak waktu.
  3. 3. Mengetahui gaya bahasa dan ungkapan penulis. Dalam kitab-kitab ilmiah, engkau akan menemukan banyak istilah atau ungkapan yang membutuhkan perenungan dan pemikiran mengenai maknanya, karena engkau belum terbiasa menghadapinya.

Hal Lain dalam Berinteraksi dengan Kitab

Apabila engkau mendapatkan sebuah kitab, maka janganlah engkau masukkan ke dalam perpustakaanmu kecuali engkau sudah selesai membacanya secara sekilas atau engkau baca muqaddimahnya atau daftar isinya atau beberapa bagian dalam kitab tersebut. Adapun kalau engkau tumpuk saja bersama kitab yang sejenis dalam perpustakaanmu, maka barangkali tahun demi tahun berjalan dan umur pun semakin bertambah sementara engkau tidak sempat menelaahnya. Dan hal ini sering kali terbukti. Hanya Allah Yang Kuasa memberi taufik.

Menyempurnakan Tulisan

Jika engkau menulis, maka sempurnakanlah tulisan itu dengan cara:

  1. Tulisan yang bagus.
  2. Menulisnya sesuai dengan kaidah cara penulisan yang benar (imla’). Banyak kitab yang dikarang untuk membahas masalah ini, di antaranya Kitaabul Imla’ oleh Husain Wali, Qawaa’idul Imla’ oleh ‘Abdus Salam Muhammad Harun dan Al-Mufrad al-Alam oleh Al-Hasyimi.
  3. Memberi titik atau tidak pada huruf yang tepat.
  4. Memberi harakat pada kata yang sulit.
  5. Memberi tanda baca yang benar pada selain ayat Al-Qur’an dan hadits Nabi.

Sumber: Diringkas dari Syarah Adab dan Manfaat Menuntut Ilmu, terj. Ahmad Sabiq, Lc, editor isi Abu ‘Azzam (Pustaka Imam Asy-Syafi’i, 2005); judul asli: Syarah Hilyah Thaalibil ‘Ilmi, Syaikh Muhammad bin Shalih al-’Utsaimin (Maktabah Nurul Huda, 2003).

Oleh: Abu Annisa

alislamu.com/artikel/941-merealisasikan-ilmu-dengan-amal-perbuatan.html


Syarat-syarat Menutup Aurat

Syarat-syarat Menutup Aurat Bagi Seorang Wanita

1. Menutup aurat menurut yang telah ditetapkan
Seluruh badan wajib ditutup kecuali muka dan tapak tangan.

2.Pakaian yang longgar
Wanita yang memakai pakaian ketat walaupun menutupi seluruh tubuhnya masih belum memenuhi tuntutan syarak.

3.Pakaian yang tidak jarang
Syarak menetapkan pakaian wanita mestilah tidak jarang sehingga menampakkan bentuk tubuh dan warna kulit.

4.Bukan pakaian yang menarik perhatian
Tidak memakai pakaian yang menarik perhatian orang, contohnya pakaian yang berlainan daripada orang lain sama ada dari segi warna, fesyen dan sebagainya.

5.Tidak menyerupai pakaian orang lelaki atau pakaian orang kafir
Sabda Rasulullah s.a.w yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas yang bermaksud : “Rasulullah s.a.w melaknat lelaki yang menyerupai wanita dan wanita yang menyerupai lelaki.”

6.Tidak bertabarruj
Tabarruj diertikan sebagai bersolek secara berlebih-lebihan. Selain itu ia membawa erti memperlihatkan keelokan, kecantikannya yang sepatutnya wajib ditutup.

Berdasarkan firman Allah swt dalam surah al-Ahzab ayat 33 yang bermaksud : “Dan hendaklah kamu tetap di rumah mu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku (tabarruj) seperti orang jahiliyyah dahulu.”


Jumat, 01 April 2011

AZAB BUAT WANITA YANG...........


AZAB BUAT WANITA YANG...........

Renungan khususnya untuk para kaum hawa.....

Sayidina Ali ra menceritakan suatu ketika melihat Rasulullah menangis manakala ia datang bersama Fatimah. Lalu keduanya bertanya mengapa Rasul menangis.

Beliau menjawab,

"Pada malam aku diisra'kan, aku melihat perempuan-perempuan yang sedang disiksa dengan berbagai siksaan. Itulah sebabnya mengapa aku menangis. Karena, menyaksikan mereka yang sangat berat dan mengerikan siksanya."

Putri Rasulullah kemudian menanyakan apa yang dilihat ayahandanya.

"Aku lihat ada perempuan digantung rambutnya, otaknya mendidih. Aku lihat perempuan digantung lidahnya, tangannya diikat ke belakang dan timah cair dituangkan ke dalam tengkoraknya.

"Aku lihat perempuan tergantung kedua kakinya dengan terikat tangannya sampai ke ubun-ubunnya, diulurkan ular dan kalajengking.

"Dan aku lihat perempuan yang memakan badannya sendiri, di bawahnya dinyalakan api neraka. Serta aku lihat perempuan yang bermuka hitam, memakan tali perutnya sendiri.

"Aku lihat perempuan yang telinganya pekak dan matanya buta, dimasukkan ke dalam peti yang dibuat dari api neraka, otaknya keluar dari lubang hidung, badannya berbau busuk karena penyakit sopak dan kusta.

"Aku lihat perempuan yang badannya seperti himar, beribu-ribu kesengsaraan dihadapinya. Aku lihat perempuan yang rupanya seperti anjing, sedangkan api masuk melalui mulut dan keluar dari duburnya sementara malaikat memukulnya dengan pentung dari api neraka," kata Nabi s.a.w.

Fatimah Az-Zahra kemudian menanyakan mengapa mereka disiksa seperti itu?

Rasulullah S.A.W menjawab,

"Wahai putriku, adapun mereka yang tergantung rambutnya hingga otaknya mendidih adalah wanita yang tidak menutup rambutnya sehingga terlihat oleh laki-laki yang bukan muhrimnya.

*Perempuan yang digantung susunya adalah isteri yang 'mengotori' tempat tidurnya.


*Perempuan yang tergantung kedua kakinya ialah perempuan yang tidak taat kepada suaminya, ia keluar rumah tanpa izin suaminya, dan perempuan yang tidak mau mandi suci dari haid dan nifas.

*Perempuan yang memakan badannya sendiri ialah karena ia berhias untuk lelaki yang bukan muhrimnya dan suka mengumpat orang lain.

*Perempuan yang memotong badannya sendiri dengan gunting api neraka karena ia memperkenalkan dirinya kepada orang yang kepada orang lain bersolek dan berhias supaya kecantikannya dilihat laki-laki yang bukan muhrimnya.

*Perempuan yang diikat kedua kaki dan tangannya ke atas ubun-ubunnya diulurkan ular dan kalajengking padanya karena ia bisa solat tapi tidak mengamalkannya dan tidak mau mandi junub.

*Perempuan yang kepalanya seperti babi dan badannya seperti himar ialah tukang umpat dan pendusta. Perempuan yang menyerupai anjing ialah perempuan yang suka memfitnah dan membenci suami."

Mendengar itu, Sayidina Ali dan Fatimah Az-Zahra pun turut menangis.

Pesanan buat akhawat2 yang disayangi(serta untuk diri ini juga):

Allah s. w. t. berfirman yang bermaksud: "Dan katakan kepada perempuan-perempuan yang beriman, supaya mereka menahan sebahagian penglihatan, memelihara kehormatannya dan tiada memperlihatkan perhiasannya (tubuhnya) selain dari yang nyata (mesti terbuka terdiri dari bahagian badannya yang sangat perlu dalam pekerjaan sehari-hari, seperti mukanya dan tapak tangan). Dan hendaklah mereka sampaikan kudungnya ke leher (tutup kepalanya sampai ke leher dan dadanya), dan tiada memperlihatkan perhiasannya (tubuhnya), kecuali kepada suaminya, bapanya, bapa suaminya, anak-anaknya, anak-anak suaminya, saudara-saudaranya, anak-anak saudara lelaki, anak-anak saudara perempuannya, sesama perempuan Islam, hamba sahaya kepunyaannya, laki-laki yang menjalankan kewajubannya tetapi tidak mempunyai keinginan
(terhadap perempuan - umpanya pelayan-pelayan lelaki yang sudah tua dan tiada lagi mempunyai keinginan kepada perempuan) dan kanak-kanak yang belum mempunyai pengertian kepada aurat perempuan. Dan janganlah mereka pukulkan kakinya, supaya diketahui orang perhiasannya yang tersembunyi (misalannya melangkah dengan cara yang menyebabkan betisnya terbuka atau perhiasan seperti gelang/rantai kakinya nampak). Dan taubatlah kamu semuanya kepada Allah s. w. t, Hai orang-orang yang beriman, supaya kamu beruntung.(surah An-Nur ayat 31)

Allah s. w. t. berfirman yang bermaksud:

"Belum sampaikah lagi masanya bagi orang-orang yang beriman untuk khusyuk (taat) hati mereka mematuhi peringatan dan pengajaran (suruhan dan larangan) Allah serta (taat) mematuhi kebenaran (Al-Quran) yang diturunkan (kepada mereka)? Dan janganlah pula mereka menjadi seperti orang-orang yang telah diberi kitab sebelum mereka (Yahudi dan Nasrani), setelah orang-orang itu melalui masa yang lanjut (jauh dari zaman nabi mereka) maka hati mereka menjadi keras
(dari mengikuti perintah/ajaran nabi mereka) dan banyak di antaranya orang-orang fasik. (surah Al-Hadid ayat 16)

Bila ayat menutup aurat turun sahaja semua wanita ketika itu tidak kira dari golongan Ansar mahupun Muhajirin dengan segera menutup aurat masing-masing. Yang ada di pasar, yang ada di rumah, yang sedang dalam perjalanan capai apa sahaja untuk menutup aurat masing-masing dengan SEGERA dan bukannya NANTI DULU. Yang tidak mendapat apa-apa mereka segera memalingkan muka menghadap dinding supaya tiada lelaki terpandang wajah mereka. Itulah kekuatan iman yang ada pada wanita-wanita ketika itu. Tetapi kini segala- galanya telah berubah makin jauh kita dari zaman Rasulullah s. a. w. makin kita jauh dari amalan agama. Dalam ayat yang sama juga Allah s. w. t. menegur kita supaya tidak menjadi seperti ahli kitab sebelum kita (Yahudi dan Nasrani) di mana semakin mereka jauh dari zaman nabi mereka maka semakin kurang mengamalkan agama. Itulah keadaan kita ketika ini. Saudari-saudari seagama dengan kita bukan tidak tahu kewajiban menutup aurat, tetapi oleh kerana kelemahan iman serta sikap acuh tak acuh membuatkan mereka lalai. Perkataan yang biasa kita dengar dari saudari-saudari kita ialah "belum sampai seruan". Seruan apa yang ditunggunya atau seruan dari siapa yang sedang mereka tunggu? Bukankah Allah s. w. t. telah seru untuk menutup aurat sejak 14 abad dahulu lagi. Tetapi kenapa masih tak tutup-tutup lagi?

Lihat lagi ayat di atas Allah s. w. t. berfirman "Katakan kepada orang-orang perempuan yang beriman" Allah s. w. t. dengan khusus gunakan perkataan "beriman" dan bukannya "wahai manusia" kerana segala perintah hanya boleh didukung oleh orang-orang yang beriman sahaja.

Dalam ayat kedua pun sama yang ditujukan ayat-ayat ini adalah kepada orang-orang yang beriman. Kita kata kami beriman dengan Allah s. w. t, Rasul-rasulNya dan, Kitab-kitabNya tetapi apa yang kita ucapkan dan buat adalah sungguh bertentangan. Allah s. w. t. telah menggariskan peraturan dan rasul telah mengajarkannya dan peraturan itu telah termaktub di dalam kalamNya.

Tetapi kenapa masih leka? Kita bimbang kalau-kalau kita dibungkus dengan kain putih sebelum kita sempat menutup aurat.

Maka wahai saudari-saudari seagamaku (YANG BERIMAN), sebelum terlewat rebutlah peluang yang ada jangan tunggu esok amalkan sekarang juga. Bimbang "Esok tiada bagi mu". SENTIASALAH MENGINGATI MATI.Gembirakanlah Allah s. w. t. dan rasulNya dengan mengikut perintah mereka supaya dikala kamu dirundung malang Allah s. w. t. dan rasulNya dapat menggembirakan kamu.

BIAR KAMU TIDAK CANTIK DI MATA PENDUDUK BUMI TETAPI NAMAMU MENJADI PERBUALAN PENDUDUK LANGIT.








You might also like:

Malin Kundang




At one time, there lived a family of fishermen in the coastal area of ​​Sumatra. The family consists of father, mother and a son who was named Malin Kundang. Because the financial condition of the family concern, the father decided to make a living in the country by wading across a vast ocean.

So the Malin and his mother stayed in their hut. A week, two weeks, a month, two months a year even more length, Malin's father also did not return to his hometown. So her mother must replace the position of Malin's father to make a living. Malin including a bright child but a bit naughty. He often chasing chickens and hit him with a broom. One day, when Malin was chasing chickens, she tripped over a stone and a stone hit her right arm injury. Injury has become a trace dilengannya and can not be lost.

After growing up, Malin Kundang feel sorry for her mother who slam the bones for a living to raise themselves. He thinks for a living in the country side in hopes of later when returning to my hometown, he has become a very rich. Malin interested in the solicitation of a merchant ship captain who was once poor now become a very rich.

Malin Kundang the point to his mother. His mother initially less agree with the intention of Malin Kundang, but because it continues to urge Malin, Malin Kundang mother finally agree though with a heavy heart. After preparing the supplies and equipment sufficiently, Malin head over to the dock with escorted by his mother. "My son, if you are already successful and become a wealthy man, do not you forget your mother and this halamannu village, son", said Ms. Malin Kundang while teary-eyed.

Malin ridden ship as far as ever, accompanied by Ms. Malin Kundang wave. During his stay on the ship, Malin Kundang lot to learn about seamanship on the crew that has been experienced. Along the way, suddenly climbed Malin Kundang ships were attacked by pirates. All merchandise traders who were on the ship seized by pirates. Even most of the crew and people on the ship were killed by the pirates. Malin Kundang very lucky he was not killed by the pirates, because when it happened, Malin immediately hid in a small space enclosed by the timber.

Malin Kundang float amid sea, until finally the host ship stranded on a beach. With the rest of the existing power, Malin Kundang walked to the nearest village from the beach. Arriving in the village, Malin Kundang helped by people in the village after previously telling incident that happened to him. Malin village where villagers stranded is very fertile. With tenacity and perseverance in work, over time Malin had become a very rich. He has many fruit merchant ships with the children of more than 100 people. After becoming rich, Malin Kundang marry a girl to become his wife.

News Malin Kundang who has become rich and have been married to the mother also Malin Kundang. Mother Malin Kundang feel grateful and so happy her son has been successful. Since then, the mother of Malin Kundang every day go to the dock, waiting for her son who may return to his hometown.

After a long marriage, Malin and his wife make the voyage with a large and beautiful ship with the crew and a lot of bodyguards. Mother Malin Kundang that every day waiting for his son, saw a very beautiful ship, the entrance to the harbor. He saw two people who were standing on the deck of a ship. He believes that it is her son standing with his wife Malin Kundang.

Malin Kundang stepped down from the ship. He was greeted by his mother. Once close enough, his mother saw right dilengan dozen injured person, the more convinced his mother that he was approached Malin Kundang. "Malin Kundang, my son, why did you go so long without sending you?", He said, hugging Malin Kundang. But what happens then? Malin Kundang immediately release her mother's arms and pushed him up to fall.

"Women do not know myself, as my mother said carelessly," said Malin Kundang at his mother. Malin Kundang pretended not to recognize her mother, because of shame with her mother who is old and wearing tattered clothes. "She was your mother?", Tanya wife Malin Kundang. "No, he was just a beggar who pretended to be admitted as a mom to get my property," Malin said to his wife. Hearing statement and treated arbitrarily by his son, the mother of Malin Kundang very angry. He did not expect him to be rebellious child. Because of mounting anger, Malin's mother tipped his hand, saying "Oh God, if he my son, I sumpahi he became a stone." Not long after the winds roared fierce winds and storms come to destroy the ship master Kundang. After that Malin Kundang body slowly becomes rigid and in time they finally shaped into a rock.

(END)

Kamis, 10 Maret 2011

Karang Bolong




Several centuries ago tersebutlah Kartasura Sultanate. The Sultanate was hit by a deep sadness for our beloved empress is very ill. Prince has repeatedly call the physician for treating the consort, but none that can cure the disease. So day after day, the consort of the body such as bones become thin dry skin terbalutkan. Anxiety struck the people of the empire Kartasura. The wheels of government to be ineffectual. "I recommend that my lord seeking a quiet place to appeal to the Supreme Court for guidance in order to cure the empress," said advisor to the palace.

Not long after, Prince Kartasura implement tapanya. The temptation-the temptation was to passes. Until one night heard sounds magical. "Stop semedimu. Take sponges in South Beach, with a sponge that is, the empress will be cured." Later, Prince Kartasura immediately returned to court and ask the magical sound of his advisors. "South Beach is very wide. But I'm sure the place is a magical sound that is the Karang Bolong, there are many caves in which coral reefs grow flowers," said advisor to the court with confidence.

The next day, Prince Kartasura Surti Duke commissioned to take these sponges. Duke Surti choose two people loyal accompanist named Sanglar and Sanglur. After several days of walking, they finally arrived at the rock hole. Inside there is a cave. Duke Surti tapanya immediately inside the cave. After several days, Duke Surti hear someone's voice. "Stop semedimu. I will grant your request, but must you meet before persyaratanku." Surti Duke opened his eyes, and saw a beautiful girl like the goddess of heaven in front of him. The beautiful girl named Suryawati. He is a man of Nyi Loro Kidul controls the South Sea.

Terms of the proposed Suryawati, Duke must be willing to settle in South Beach with Suryawati. After long thought, Duke Surti Suryawati agreed terms. Not long after that, Suryawati reached out, took Duke Surti to show where sponges. When receiving a helping hand Suryawati, Duke Surti feel just fine sport of fly follow Suryawati, moderate exercise roughly fixed in position meditating. "That's the sponge that can cure the empress," said Suryawati pointing at bird's nest. If processed, will be a remarkable concoction usefulness. Surti Duke immediately took quite a lot of bird's nest. After that, he returned to meditate. Raga smooth re-entry into rough sport.

After getting the sponges, Duke Surti invite both retinue returned to Kartasura. Prince Kartasura very excited about the success of the Duke of Surti. "Quickly make herb medicine," Prince Kartasura command on the servant. Apparently, after several days of taking the herbs bird's nest, Consort to be healthy and fresh as usual. The atmosphere of the Sultanate Kartasura become cheerful again. Amid the excitement, the Duke remembered his promise to Suryawati Surti. He would not break a promise. He also excused himself on Prince Kartasura with reasons to protect and inhabit the reef hole in which many bird's nest. Duke's departure sobs accompanied Surti palace servants, because Duke Surti is a good and humble.

Duke Surti second invite to go with it retinue. After thinking for a while, Sanglar and Sanglur decided to go with Duke Surti. Arriving at Karang Bolong, they make a simple house. Once completed, Duke Surti meditate. Not long after, he separates from the body smooth rough sport. "I came back to fulfill my promise," said Duke Surti, after seeing Suryawati was in front of him. Then, Duke Suryawati Surti and they married. They live happily in Karang Bolong. There they get a high income from the bird's nest that is increasingly more in demand.

(END)

Selasa, 08 Maret 2011

Weeping Stone



Folk legend Kalimantan.

Darmi looked at his face through the mirror that hung on the wall of his room.
"Ah I was beautiful," he said. "It's more reasonable for me to stay in the palace of the king rather than at the decrepit shack like this."
Her eyes looked around the room. Only a mattress is not soft where he slept that fills the room. There are no dressing table which he longed. Even the locker room was just a secondhand coffin. Darmi complained in the liver.

Darmi was not a rich kid. His mother was only a poor widow. To support both of them, his mother worked hard from morning till night. Whatever job he is doing. Looking for firewood in the forest, mowing grass to feed the goats neighbors, other people washing clothes, doing whatever he could to earn wages. Conversely Darmi is a spoiled child. Slightest pity he did not see his mother worked hard all day. Even with how could he force the mother to give her money if there is something I want to buy.
"Mom, let's give the money to me! Tomorrow there will be a party in the next village, I have to go by wearing new clothes. 've Worn all my clothes, "he said.
"Son, you just bought yesterday my new clothes. Wear that's it. Moreover, the mother only enough money to feed us two days. Later on when you use to buy clothes, we can not eat boy! "Said his mother pleaded.
"Alah was my mother's affairs for the search for more money. Yesterday's clothes I'm wearing it already, shame dong wear it-that again. Later what they say! Come on let's give her money now! "Said Darmi harshly.
The mother was forced to give money demanded his son. He was very fond of children alone wayangnya it.

And so, day after day the mother is getting older and suffering. While Darmi endowed beautiful face increasingly wasteful. Job just to spend money to buy nice clothes, tools of expensive cosmetics and go to parties to show off her beauty.

One day Darmi asked his mother to buy him powder on the market. But his mother did not know what the powder in question.
"You'd better come along mother-to-market, so you can choose for themselves," said his mother.
"Ih, I'm embarrassed to walk with mom. What people say. Darmi a lovely walk with a grandmother who slums, "he said with a pout.
"Well if you're embarrassed to walk with me. Mom would walk in behind you, "his mother said sadly.
"All right, mother promise ya! During the trip, the mother should not walk beside me and should not be talking to me! "He said.
Her mother just looked at her sadly and said yes.

Finally, they also go hand in hand. Very odd looks. Darmi look very pretty with her pink shirt that looks expensive and stooped behind her mother who was wearing shabby clothes full of patches. On the way Darmi meet with her friends from neighboring villages who greeted him.
"Hi Darmi, want to go where you been?" They said.
"I'm going to market," said Darmi.
"Oh, who the grandmother who's behind it? Your mother? "They asked.
"Oh no! Not!. How could my mother that bad. He was just a servant, "said Darmi quickly.
What a heart broken mother hears her beloved child did not want to admit it as his own mother. But the detention of a sense of grief in the heart.

The incident was repeated continuously throughout their journey. The longer the mother's heart getting broken. Finally he could not stand to hold her grief. While in tears she scolded her son.
"O my son so malunyakah you recognize me as a mother? I'm a melahirkanmu into this world. Is this your mother balasanmu who love you? "
Darmi turned around and said, "Huh I did not ask to be born by mothers who are poor like you. I do not deserve to be the child's mother. Look at mother's face! Ugly, wrinkled and worn-out! Mother more worthy of a servant than be a mom! "
After saying these harsh words Darmi proudly resumed his stride.

Darmi her mother in tears as she complained about her grief to the Lord. His face looked up at the sky and curse out of his mouth, "Oh my God! Servant no longer able to contain his sadness in my heart. Please punish the child, the rebellious slave. Give him justly punished! "

Suddenly the sky turned cloudy and lightning accompanied by thunder darting blaring. Darmi frightened and ran toward his mother's wish. But he felt his legs so heavy. When he looked down he saw his feet had turned to stone, and now his calf, thigh and continued to rise to the top. Darmi fear, he shouted for help to her mother. But his mother just looked at him with tears loose.

"Mother, please Darmi bu! Forgive Darmi. I'm sorry I hurt the mother. I'm sorry bu! Help me ... "he shouted. Mother Darmi not bear to see her son become a stone, but no one could do. Rice has become porridge. The curse that came irrevocable. Finally he could only hug her son who was still pleading for forgiveness and cried until his voice finally gone and his whole body into stone.

(END)

Senin, 07 Maret 2011

Tholabul ‘Ilmi (Filosopi Pohon)

Ilmu itu laksana pohon,,

yang akan berbuah jika diamalkan,,,

Ilmu tanpa amal,

ibarat pohon yang tidak berbuah,,

sedangkan amal tanpa ilmu,,

ibarat menanti buah tanpa adanya pohon.

{Mahabbah} Cinta kepada Allah itu ibarat pohon dalam hati, akarnya adalah merendahkan diri di hadapan Dzat yang dicintainya, batangnya adalah mengenal nama dan sifat Allah, rantingnya adalah rasa takut kepada (siksa)Nya, daunnya adalah rasa malu terhadap-Nya, buah yang dihasilkan adalah taat kepadaNya Dan penyiramnya adalah dzikir kepadaNya. Kapanpun jika amalan-amalan tersebut berkurang maka berkurang pulalah mahabbahnya kepada Allah”. (Ibnu Qayyim Al-Jauziyah )


Minggu, 06 Maret 2011

Merealisasikan Ilmu dengan Amal Perbuatan

Tanyalah pada dirimu sendiri tentang tanda-tanda ilmu yang bermanfaat, apakah tanda-tanda di bawah ini ada pada dirimu? (1) Mengamalkannya, (2) tidak suka dipuji dan menyombongkan diri kepada orang lain, (3) semakin tawadhu’ setiap kali bertambah ilmu, (4) menjauhi cinta kedudukan, popularitas, dan keduniaan, (5) tidak mengklaim dirinya berilmu, (6) berprasangka buruk kepada dirinya sendiri namun berprasangka baik kepada orang lain agar tidak mencela mereka.

Ini adalah ciri-ciri ilmu yang bermanfaat.

Tunaikanlah zakat ilmu, yaitu dengan menegakkan kebenaran, memerintahkan kepada yang ma’ruf, mencegah yang munkar, menimbang antara yang maslahat dengan mudharat, menyebarkan ilmu, suka memberi manfaat dan pertolongan serta kebaikan bagi umat Islam dalam musibah yang menimpa mereka.

Dari Abu Hurairah r.a., sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda, “Apabila anak Adam meninggal dunia, maka akan terputus amalnya kecuali tiga perkara: shadaqah jariyah (amal yang pahalanya selalu mengalir), ilmu yang bernamfaat, atau anak shaleh yang mendoakannya.” (HR Muslim dan lainnya). Sebagian ulama berkata, “Tiga perkara ini tidak mungkin bisa terkumpul pada diri seseorang kecuali pada seorang ulama yang mengajarkan ilmunya.” Karena, kalau dia mengajarkan ilmu, itu merupakan shadaqah dan orang yang belajar kepadanya adalah anaknya. Maka, perhatikanlah adab ini karena ini adalah buah dari ilmumu. Dan karena keagungan ilmu inilah, maka dia akan semakin bertambah dengan semakin banyak didermakan namun akan berkurang kalau disimpan. Jangan engkau berdalih dengan rusaknya zaman dan banyaknya orang-orang fasiq dan kecilnya manfaat dari sebuah nasihat lalu engkau tidak menjalankan kewajiban menyampaikan ilmu. Kalau itu yang engkau lakukan, maka itu akan menjadikan orang-orang fasiq memperoleh kesempatan emas agar benar-benar bisa meninggalkan perbuatan mulia dan mengangkat bendera kehinaan.

Zakat ilmu itu bisa dengan beberapa cara. Pertama, menyebarkan ilmu. Sebagaimana seseorang bershadaqah denan hartanya, maka seorang yang berilmu bersedhaqah dengan ilmunya. Bahkan, shadaqahnya orang yang berilmu lebih kekal dan sedikit biaya. Sisi lebih kekalnya karena barangkali ada sebuah kalimat saja yang disampaikan oleh seorang ulama, namun didengar oleh orang banyak. Sampai saat ini kita masih bisa mengambil manfaat dari hadits Abu Hurairah ini, tetapi tidak bisa sama sekali mengambil manfaat satu dirham pun yang diinfakkan oleh para khalifah pada masa beliau.

Demikian juga kita bisa mengambil manfaat dari kitab dan ilmu para ulama. Zakat ini tidak akan mengurangi ilmu, bahkan akan semakin menambahnya. Berkata seorang penyair: “Ilmu itu akan semakin bertambah dengan menginfakkannya. Dan akan berkurang jika engkau rapat menyimpannya.”

Juga, di antara zakat ilmu adalah mengamalkannya, karena dengan mengamalkannya, maka ini merupakan cara mendakwahkannya. Orang yang meniru seorang ulama karena amal perbuatannya lebih banyak daripada yang menirunya karena ucapannya. Dan ini merupakan zakat dari ilmu tersebut, karena orang lain akan mengambil manfaatnya.

Di antara zakat ilmu juga adalah menegakkan kebenaran. Ini merupakan salah satu cara menyebarkan ilmu, karena menyebarkan ilmu itu kadang-kadang ada waktu aman, kadang-kadang pada waktu genting. Saat genting itulah seseorang harus menegakkan kebenaran.

Juga, di antara menunaikan zakat ilmu adalah memerintahkan kepada kebenaran dan mencegah dari kemunkaran. Tidak diragukan lagi bahwa ini merupakan zakat ilmu, karena orang yang memerintahkan pada kebaikan dan mencegah dari kemunkaran pasti dia itu mengetahui mana yang baik dan mana yang munkar, lalu dia menjalankan kewajibannya atas apa yang telah dia ketahui.

Yang dimaksud dengan sesuatu yang ma’ruf adalah semua yang diperintahkan oleh Allah dan rasul-Nya, sedangkan munkar adalah semua yang dilarng oleh Allah dan rasul-Nya. Amar ma’ruf nahi munkar ini dengan tetap menimbang antara maslahat dan mudharatnya, karena kadang-kadang merupakan tindakan yang bijak apabila engkau tidak mencegah sebuah kemunkaran karena ada maslahat yang lebih besar. Oleh karena itu, seseorang harus memandang pada maslahat dan mudharat ini.

Perkataan Syaikh: “Menyebarkan ilmu dan senang memberi manfaat kepada orang lain.” Maksudnya engkau menyebarkan ilmu dengan segala cara, baik dengan ucapan maupun tulisan atau juga dengan cara lainnya. Pada zaman kita sekarang ini Allah telah memudahkan banyak jalan untuk menyebarkan ilmu, maka engkau harus mempergunakan kesempatan ini untuk menyebarkan ilmu yang telah dianugerahkan oleh Allah kepadamu. Karena, Allah telah mengambil janji setia kepada ahli ilmu untuk menjelaskannya kepada orang lain dan jangan sampai menyimpannya.

Adapun perkataan Syaikh: “Sebagian ulama berkata: ‘Menyampaikan ilmu itu merupakan shadaqah jariyah bagi seorang ulama dan orang yang belajar kepadanya adalah anaknya’.” Ini merupakan sebuah kesalahan, yang benar bahwa yang dimaksud dengan “shadqah jariyah” adalah bershadaqah dengan harta benda. Adapun bershadaqah dengan ilmu, maka telah disebutkan oleh Rasulullah dalam sabda beliau setelahnya: “Atau ilmu yang bermanfaat.” Adapun sabda beliau: “Atau anak shaleh.” Yang dimaksud adalah anak keturunannya, bukan anak didiknya.

Sedangkan membawa hadits tersebut pada makna bahwa orang berilmu yang mengajarkan ilmunya itu sebagai shadaqah yang kekal, yang akan bisa diambil manfaat sepeninggalnya, lalu murid-muridnya adalah anak-anaknya, maka ini adalah sebuah penafsiran yang sangat sempit terhadap hadits ini.

Sebenarnya hadits ini menunjukkan pada tiga jenis amalan yang bisa diambil manfaatnya oleh seseorang setelah meninggal dunia, yaitu “shadaqah jariyah”. Shadaqah itu ada yang bersifat langgeng dan ada yang bersifat temporer. Misalnya, jika engkau memberikan makanan kepada orang faqir, maka ini adalah shadaqah, tetapi itu shadaqah yang bersifat temporer, namun jika engkau membuat sebuah sumur yang dimanfaatkan untuk minum oleh umat Islam, maka inilah “shadaqah jariyah” (shadaqah yang pahalanya selalu mengalir).

Sebaiknya Syaikh mengatakan: “Karena berkahnya ilmu.” Bahasa ini lebih tepat karena ilmu itu akan semakin bertambah dengan semakin banyak disampaikan.

Kemuliaan para Ulama

Berhias diri dengan keagungan para ulama dengan cara menjaga ilmu dan mengagungkannya serta menjaga kehormatan dan kemuliaannya. Dengan kadar apa yang engkau curahkan untuk ini semua maka engkau akan mampu memperoleh dan mengamalkannya, juga sebaliknya dengan kadar engkau meremehkannya, maka sebatas itu juga akan hilang kemuliaan itu darimu, wala haula wala quwwata illa billaah.

Oleh karena itu, berhati-hatilah jangan sampai engkau turuti kemauan orang-orang yang sombong dan jangan sampai engkau dikendalikan oleh orang-orang bodoh, sehingga engkau lunak dalam memberi fatwa, memutuskan hukum, dan penelitian atau teguran. Serta janganlah engkau berusaha mendapatkan kenikmatan dunia dengan ilmumu dan janganlah engkau berdiri di pintu-pintu mereka serta jangan pula kau sampaikan ilmu ini pada yang bukan ahlinya meskipun dia orang yang berkedudukan tinggi.

Menjaga dan mengagungkan ilmu memanglah sebuah keagungan dan kemuliaan, karena seseorang apabila menjaga ilmunya dari perbuatan hina dan dari menginginkan kepunyaan orang lain, maka ini akan lebih mulia dan lebih agung bagi dirinya. Adapun mengenai seseorang tidak boleh membawa ilmu ini kepada para pengagung kenikmatan dunia, juga tidak menyampaikan kepada yang bukan ahlinya, meskipun dia berkedudukan tinggi, maka perkataan ini perlu diperinci. Yaitu, kalau engkau menyampaikan ilmu tersebut kepada para pengagung kemewahan dunia namun mereka bisa mengambil manfaatnya, maka itu adalah sesuatu yang baik, dan ini masuk dalam kategori amar ma’ruf nahi munkar. Adapun kalau mereka menghina ulama yang menyampaikan ilmu kepada mereka, maka tidak selayaknya ia melakukannya, karena itu adalah penghinaan bagi dirinya sekaligus bagi ilmu yang diembannya. Misalnya ada seorang ulama yang datang kepada mereka, lalu dia menyampaikan beberapa masalah ilmiah, namun mereka mencemooh, maka saat itu tidak layak baginya untuk duduk bersama mereka, karena ini adalah penghinaan bagi dirinya sekaligus bagi ilmu yang dibawanya. Adapun kalau dia berbicara kepada mereka, dan tanggapan mereka baik serta mereka mau menerimanya, maka dalam keadaan seperti ini dia wajib melakukan dakwah kepada mereka. Jadi, tergantung pada keadaan masing-masing.

Pergunakanlah mata dan pikiranmu untuk membaca biografi para ulama yang telah lampau, maka engkau akan mengetahui sebuah usaha keras dalam menjaga kehormatan ulama ini, terutama kitab yang membahas masalah ini, seperti kitab Min Akhlaaqil Ulama’ oleh Muhammad Sulaiman, dan kitab Al-Islam bainal Ulama’ wal Hukkaam oleh ‘Abdul ‘Aziz al-Badri, dan kitab Manaabijul Ulama’ fil Amri bil Ma’ruf wan Nahyi ‘anil Munkar oleh Faruq as-Samurrai.

Dan, saya berharap engkau akan mengetahui lebih banyak dari apa yang telah mereka sebutkan dalam kitab Izzatul Ulama’–semoga Allah memudahkan penyelesaiannya dan penerbitannya. Dahulu para ulama selalu mendiktekan syair Al-Jurjani ‘Ali bin ‘Abdul ‘Aziz (wafat tahun 392 H) sebagaimana akan kita lihat pada orang-orang yang menulis biografinya.

Kitab terbaik dalam masalah ini sepengetahuanku adalah kitab Raudhatul Uqala’ oleh Al-Busni. Meskipun kecil, di dalamnya banyak terkandung faedah dan nasihat para ulama ahli hadits dan lainnya. Kitab ini dulu adalah kurikulum dalam sekolah saat kami masih belajar, yang banyak memberi manfaat bagi siswa.

Awal dari syair yang dimaksud itu adalah sebagai berikut.
“Mereka mengatakan pada dirimu bahwa engkau seorang pengecut.
Sebenarnya yang mereka lihat adalah orang yang mundur dari sebuah kehinaan.
Saya melihat orang-orang kalau ada yang mendekatinya akan terasa hina dalam pandangan mereka.
Dan orang yang merasa tinggi jiwanya maka akan terhormat.
Seandainya para ulama menjaga ilmunya, maka ilmu itu akan menjaganya.
Dan seandainya mereka mau mengagungkannya dalam jiwa mereka, maka mereka akan menjadi terhormat.”

Maksudnya, dia akan menjadi terhormat dalam pandangan manusia, bila mau menjaganya. Namun mereka menghinakannya dan memberikannya pada semua orang.

Memelihara Ilmu

Apabila engkau sudah menduduki jabatan, ingatlah bahwa tali yang mengantarkanmu ke arah itu adalah ilmu yang telah engkau peroleh. Dengan karunia Allah lalu dengan sebab ilmu yang engkau pelajarilah engkau dapat mencapai derajat ini, bisa menjadi seorang guru, ahli fatwa, dan hakim, serta lainnya. Oleh karena itu, tempatkanlah ilmu tersebut pada tempatnya yang layak dan jagalah kehormatannya dengan tetap mengamalkannya. Hindarilah jalan orang-orang yang tidak mengharapkan pahala dari Allah, yaitu orang-orang yang tujuan pokok mereka adalah menjaga kursi jabatannya, mereka melipat lisan-lisan mereka dari mengucapkan kebenaran, juga suka basa-basi karena cintanya pada kekuasaan. Jagalah harga dirimu dengan tetap menjaga agamamu, serta jagalah kehormatanmu dengan perbuatan hikmah, ilmu, dan strategi yang bagus. “Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu, jagalah Allah saat senang, niscaya Allah akan menjagamu saat sulit.”

Mudarah Bukan Mudahanah

Mudahanah adalah akhlak tercela, adapun mudarah bukan tercela, jangan mencampuradukkan antara keduanya, sehingga sikap mudahanahmu akan menjadikanmu bersikap munafik secara terang-terangan. Oleh karena itu, sikap mudahanah inilah yang bisa merusak agamamu.

Mudahanah adalah sikap relah dengan perbuatan tercela yang dilakukan oleh orang lain, serta dia pun membiarkan mereka melakukannya. Adapun mudarah adalah tekad hati untuk mengingkari perbuatan tercela tersebut, namun dia bersikap agak lunak padanya untuk menarik simpatinya atau dia akan menundanya pada waktu lain, sehingga akan tercapai maslahah yang dia inginkan.

Dari sini maka perbedaan antara mudarah dan mudahanah adalah bahwa mudarah itu bertujuan untuk memperbaiki keadaan, hanya saja dengan cara pelan-pelan dan bertahap. Adapun mudahanah adalah sikap menyetujui perbuatan tercela. Lafaz ini diambil dari kata duhn (minyak), karena minyak itu bisa mempermudah banyak urusan.

Sangat Cinta (Gandrung) kepada Kitab

Tentang keutamaan ilmu sudah diketahui oleh banyak orang, karena manfaatnya yang sangat luas. Kebutuhan yang mendesak untuk memperoleh ilmu itu seperti kebutuhan badan terhadap pernapasan. Akan nampak kekurangannya seiring dengan berkurangnya ilmu, demikian juga akan mendapatkan kenikmatan dan kegembiraan pada saat mendapatkannya. Oleh karena itu, para pelajar sangat senang belajar, juga senang untuk mengumpulkan kitab dan memilihnya. Banyak cerita yang berhubungan dengan masalah ini, yang semuanya tercatat pada kitab Khabarul Kitab. Semoga Allah memudahkan penulisan dan pencetakannya. Oleh karena itu, pilihlah kitab-kitab pokok. Dan ketahuilah bahwa salah satu kitab tidak bisa mewakili kitab lainnya. Oleh karena itu, janganlah engkau kumpulkan dlaam perpustakaanmu kitab-kitab yang tidak berharga, terutama kitab-kitab ahli bid’ah, karena itu adalah racun yang sangat berbahaya.

Di antara hal yang harus diperhatikan oleh seorang pelajar adalah mengoleksi kitab. Dan hendaknya kitab yang dia koleksi adalah kitab yang berharga. Namun, kalau gajimu hanya sedikit, maka tidak selayaknya membeli banyak kitab, yang sampai membuatnya berutang untuk membelinya. Ini merupakan perbuatan yang kurang bijak.

Perhatikanlah kitab-kitab pokok yang ditulis oleh para ulama salaf, karena kitab yang ditulis oleh para ulama salaf lebih baik dan berbarakah dibandingkan dengan kitab orang-orang khalaf. Dan hindarilah perpustakaanmu dari kitab-kitab yang tidak ada kebaikannya.

Daftar Kitab dalam Perpustakaanmu

Hendaklah engkau mengoleksid kitab-kitab yang disusun berdasarkan cara pengambilan dalil dan cara memahami alasan di balik ketentuan hukum serta yang mendalami inti dari berbagai permasalahan. Di antara kitab-kitab itu yang terbaik adalah kitab Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rhm. dan murid beliau, Imam Ibnul Qayyim al-Jauziyah rhm. Juga, kitab sebelum dan sesudah masa beliau berdua, yaitu kitab-kitab karya:

  1. Al-Hafizh Ibnu ‘Abdil Bar rhm. (wafat th 463 H), dan kitab beliau yang paling baik adalah At-Tamhiid.
  2. Al-Hafizh Ibnu Quddamah rhm. (wafat th 620 H), dan kitab beliau yang paling bagus adalah Al-Mughni.
  3. Al-Imam an-Nawawi rhm (wafat th 676 H).
  4. Al-Imam adz-Dzahabi rhm. (wafat th 748 H).
  5. Al-Hafizh Ibnu Katsir rhm. (wafat th 774 H).
  6. Al-Hafizh Ibnu Rajab rhm. (wafat th 795 H).
  7. Al-Hafizh Ibnu Hajar rhm. (wafat th 852 H).
  8. Al-Hafizh asy-Syaukani rhm. (wafat th 1250 H).
  9. Al-Imam Muhammad bin ‘Abdul Wahhab rhm. (wafat th 1206 H).
  10. Kitab-kitab imam-imam dakwah rhm., terutama kitab Ad-Durar as-Sunniyah.
  11. Al-Imam ash-Shan’ani rhm. (wafat th 1182 H), terutama kitab beliau, Subulus Salam.
  12. Al-’Alamah Shiddiq Hasan Khan rhm. (wafat th 1307 H).
  13. Al-’Allamah Muhammad Mukhtar asy-Syinqihi rhm. (wafat th 1393 H), terutama kitab beliau, Adhwaa-ul Bayan.

Cara Berinteraksi degan Kitab

Janganlah engkau membaca sebuah kitab sebelum mengetahui istilah yang dipakai oleh penulisnya, yang sering kali hal ini dijelaskan dalam muqaddimahnya. Oleh karena itu, mulailah membaca sebuah kitab dari muqaddimahnya.

Cara berinteraksi dengan kitab bisa dengan beberapa cara.

  1. 1. Mengetahui judulnya.
  2. 2. Menetahui istilah-istilahnya, dan ini biasanya terdapat dalam muqaddimah. Karena, dengan mengetahui istilah-istilah tersebut, engkau bisa menghemat banyak waktu.
  3. 3. Mengetahui gaya bahasa dan ungkapan penulis. Dalam kitab-kitab ilmiah, engkau akan menemukan banyak istilah atau ungkapan yang membutuhkan perenungan dan pemikiran mengenai maknanya, karena engkau belum terbiasa menghadapinya.

Hal Lain dalam Berinteraksi dengan Kitab

Apabila engkau mendapatkan sebuah kitab, maka janganlah engkau masukkan ke dalam perpustakaanmu kecuali engkau sudah selesai membacanya secara sekilas atau engkau baca muqaddimahnya atau daftar isinya atau beberapa bagian dalam kitab tersebut. Adapun kalau engkau tumpuk saja bersama kitab yang sejenis dalam perpustakaanmu, maka barangkali tahun demi tahun berjalan dan umur pun semakin bertambah sementara engkau tidak sempat menelaahnya. Dan hal ini sering kali terbukti. Hanya Allah Yang Kuasa memberi taufik.

Menyempurnakan Tulisan

Jika engkau menulis, maka sempurnakanlah tulisan itu dengan cara:

  1. Tulisan yang bagus.
  2. Menulisnya sesuai dengan kaidah cara penulisan yang benar (imla’). Banyak kitab yang dikarang untuk membahas masalah ini, di antaranya Kitaabul Imla’ oleh Husain Wali, Qawaa’idul Imla’ oleh ‘Abdus Salam Muhammad Harun dan Al-Mufrad al-Alam oleh Al-Hasyimi.
  3. Memberi titik atau tidak pada huruf yang tepat.
  4. Memberi harakat pada kata yang sulit.
  5. Memberi tanda baca yang benar pada selain ayat Al-Qur’an dan hadits Nabi.

Sumber: Diringkas dari Syarah Adab dan Manfaat Menuntut Ilmu, terj. Ahmad Sabiq, Lc, editor isi Abu ‘Azzam (Pustaka Imam Asy-Syafi’i, 2005); judul asli: Syarah Hilyah Thaalibil ‘Ilmi, Syaikh Muhammad bin Shalih al-’Utsaimin (Maktabah Nurul Huda, 2003).

Oleh: Abu Annisa

alislamu.com/artikel/941-merealisasikan-ilmu-dengan-amal-perbuatan.html


Sabtu, 05 Maret 2011

Technorati: Blog Directory, Tags & Bookmarks

As I've mentioned before, for the promotion of blogs to make it more widely known at least you have to submit to the two famous blog directory: technorati.com and feedburner.com.

Technorati is the largest blog directory at this time followed by blogsearch.com owned by google. Technorati not only functions as a directory of blogs, but also as Blogsearch, tags aggregator, tools to determine a website / blog whatever which tidal link your blog and online bookmarks. What is a tag and online bookmarks and how to maximize the function of technorati?

* Tag: tag kind at the subject or category. This serves to facilitate the search engines find your writing. There is now a distinguished special search engines search for 'tag'. So, for instance your blog was given the tag "Indonesia", then every one who search for the word 'Indonesia' in search engines, your blog will go.

At Technorati, we can put 20 tags to each blog. I dg contents include the names of distinguished popular in ASEAN countries, plus another name. Since one of my blog tags are Brunei, my blog entry on the site so the governments of Brunei who have automated tools to automatically insert your site / blog that contains the word Brunei. This is just an example.

* Social bookmarking: if you open Internet Explorer (IE), then there is no menu FAVORITE. Favorite menu point to save the links you deem necessary in the IE you, including your own blog address so that next time just open the link. from IE Favorite. How, after the opening address for example, http://republika.co.id, then click the menu FAVORITE. Click Add, and click OK.

Antecedent name offline bookmarks, many sites which provide online bookmarking service. Including Technorati. The surplus, this bookmark can be accessed online at our online anywhere. Unlike dg offline bookmarks which are accessible only on our own computers.

***

Here are step by step guide to maximize Technorati (this guide assuming you already sign-up/register in Technorati. If not please register first.)

1. Submit to blog directories and Tag Technorati

How:
a. After sign-in, click the ACCOUNT menu.
b. There are instructions Claim a Weblog, the contents of your blog URL address in the box you are available. Example: http://myaceh.blogspot.com
c. Click Begin Claim
d. There is a Quick Claim menu, content dg id and password your blogspot.
e. Click the Quick Claim.
f. Fill a short description about your blog in the box you are available.
g. Put a tick in the "Include this blog in Technorati's Blog Finder"
h. The contents of 20 tags (categories) the most you like in the box you are available.
i. If you do not want to install facilities Technorati on your blog, then click Save Changes. Done.
j. If you want to install facilities Technorati (see example on this blog: http://purwarno-sastra-uisu.blogspot.com/) as Blogsearch, WHO links to this blog, etc., then ..
(I) put a tick in the menu "Show Technorati embed on my site"
(Ii) There is a preview of the view there, love / remove a tick which there is no love;
(Iii) Copy / paste the script code below, and enter in the sidebar of your blog template.
(Iv) Click Save Changes. Done.

2. Technorati Bookmarks / Favorites

How:

a. Click on the Favorites menu
b. Enter the address of your blog / website which you wish to save the box "Add a blog to your favorites"
c. Click ADD. Done.

Note:
- Bookmarks Technorati restrict loading to 50 address blog.
- Blog / address of any site you can enter, including your blog / website of your own.
- Enter online bookmark your blog in Technorati also will increase your blog exposure.

3. Profile
How:
1. Click the PROFILE menu.
2. Click the EDIT menu
3. The contents of data including your photo (if you want to show her picture.)
4. Click SAVE PROFILE. Done.

4. Who's Your Blog Link?

* Knowing who is linking our blogs are important in the world perblogan (blogosphere). Because thus, we can 'give back' dg how to create a link back (linkback) blogs of people who link to our blog. It's called a link-exchange.

* The more who are linking our blog, the better. Because it would be more easily found on google. The increase of our rankings in google search engine, among others, depending on how many places we are linking us. But, of course, people generally do not will link our blog, if we do not do the same thing, right?

How To Know Who We Link Blog.
1. Open technorati.com (no need to sign-in).
2. In the search box, the contents of our blog address.
For example, when I enter the address http://myaceh.blogspot.com Irwansyah's blog, my senior at Agra University, Technorati answer the: 8 sites link to: myaceh.blogspot.com. Then the blog is explained below anyone who put up a link.

Additional:

If at technorati.com, we are only allowed to bookmark only 50 links, then the alternative is still less if you can register on the site which provides online bookmark service is free and unlimited as follows:

1. http://del.icio.us (this is the most popular and nowadays is a part of the service yahoo.com)
2. http://furl.net
3. http://spurl.net
4. http://shadows.com
5. http://ma.gnolia.com
(Source: Mario Gagho http://kolom-mario.blogspot.com)

Baru! Klik kata di atas untuk melihat terjemahan alternatif. Singkirkan

Jumat, 04 Maret 2011

keutamaan menuntut ilmu syiar islam


keutamaan menuntut ilmu syiar islam

Keutamaan Ilmu Syar’i keutamaan menuntut ilmu syiar islam,
Sesungguhnya Islam adalah agama yang menghargai ilmu pengetahuan. Bahkan Allah sendiri lewat Al Qur’an meninggikan orangorang yang berilmu dibanding orangorang awamAyo belajar Iman, Islam, dan Ihsan sesuai Al Qur’an dan Hadits!Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap Muslim, begitu Nabi bersabda. “Menuntut ilmu adalah wajib atas setiap muslim.” (HR. Ibnu Majah) Ilmu membuat seseorang jadi muliaAyo belajar Iman, Islam, dan Ihsan sesuai Al Qur’an dan Hadits!Ayo belajar Iman, Islam, dan Ihsan sesuai Al Qur’an dan Hadits!

Keutamaan Menuntut Ilmu. Sesungguhnya Islam adalah agama yang menghargai ilmu pengetahuan. Menuntut ilmu wajib bagi muslimin dan muslimah” begitu sabdanya.Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap Muslim, begitu Nabi bersabda. Sejarah Islam menunjukkan bahwa meski ummat Islam gemar mempelajari ilmu agama,pesantren online agama Islam murni salafus shalih ini menunjukkan keutamaan ilmu (agama) dan keutamaan mempelajarinya, serta anjuran untuk menuntut ilmu.” [ 3]Oleh itu marilah kita samasama berselawat keatas junjungan kita. Semoga Allah memberkati hidup kita. keputeraan Rasulullah dan perjuangannya dalam menegakkan syiar Islam.Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap Muslim, begitu Nabi bersabda. SAW bersabda, “Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap orang Islam Laki-Laki maupun Wanita.


Rabu, 02 Maret 2011

How to Eliminate Mark Tang and Screwdrivers

Often I'm asked about this issue. That is about how menghilangakn pliers and a screwdriver marks that appear on our blog. For those who plunge the world's new blog there are confused as to why in a blog they can show signs of pliers and a screwdriver which usually can be used to edit directly to gadget2 or element2 attached.

Actually it is not a problem, because these markers appear only if the owner of the blog is being logged on his blog account and only appeared in the user's computer. So other people can not see it. And if the owner of the blog is already "signed out" then the mark will not appear again.

So the bloggers beginners need not worry about it ... : D

Dah, ah so aja tips and tricks this time. mo lanjutin lagiiii sleep ......
: s: s: s: s

Baru! Klik kata di atas untuk melihat terjemahan alternatif. Singkirkan

Selasa, 01 Maret 2011

Learn more about Website Hosting

Trying to identify a web hosting can be a very daunting task especially when there are so many available nowadays and all of them promise one thing or another because looking for and buying a reliable web hosting solution is an imperative decision. inding the best hosting service for your website can be complicated. The best way to select a quality web hosting is to take the selection process one step at a time.

If you are currently engaged in any facet of ecommerce, even service sectors, a website makes up a great deal of your business. Therefore, it is a safe assumption that you pay for hosting your website in some fashion. If you do not already have a dedicated server, perhaps you should revisit the decision for the best hosting options for your business.

Green hosting was scarce a few years ago, however, recently this type of web hosting has come into the limelight. There are a handful of companies who started off 100% green while others have gradually converted. Even some of the most widely known providers have made the switch to offer a more eco-friendly web hosting product. Many begin in the office by recycling waste paper and utilizing bio-fuel for heating purposes. This leads to the data centers where servers thrive off alternative sources such as wind, solar and geothermal energy. Some have went out and purchased RECs (Renewable Energy Credits), a certification which assures the company is using alternatives forms of power.

There are some who question the performance and overall reliability you receive with a green hosting platform. In actuality, renewable energy is proven to be just as reliable and effective as conventional electricity. Green hosts are successfully running their businesses just as everyone else is. Like the traditional provider is equipped with electrical backup sources, these companies are prepared to produce renewable energy to keep the operation flourishing.

In today's competitive world reliable web hosting is very critical especially for the success of online businesses. You need to seek a web hosting company that can provide you with these critical components and much more.

Keutamaan ILMU

Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap Muslim, begitu Nabi bersabda.
“Menuntut ilmu adalah wajib atas setiap muslim.” (HR. Ibnu Majah)
Ilmu membuat seseorang jadi mulia, baik di hadapan manusia juga di hadapan Allah:
” ….Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan, Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS Al Mujaadilah [58] : 11)
Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. Az-Zumar [39]: 9).
“Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama”. (TQS.Fathir [35]: 28)
„Adakah sama antara orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui? (Az-Zumar:9)
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (Al-Mujadilah:11)
Dalam Kitab Ihya ‚Uluumuddiin susunan Imam Al Ghazali disebut bahwa Nabi berkata: „Di akhirat nanti tinta ulama ditimbang dengan darah para syuhada. Ternyata yang lebih berat adalah tinta ulama!“ Nabi juga berkata bahwa meninggalnya 1 kabilah (penduduk 1 kampung) lebih ringan daripada meninggalnya seorang ulama.
Itulah kemulian orang yang berilmu!
Menuntut ilmu itu pahalanya begitu besar:
“Barangsiapa berjalan di satu jalan dalam rangka menuntut ilmu, maka Allah mudahkan jalan menuju surga. Dan sesungguhnya malaikat meletakkan sayap-sayapnya bagi penunutu ilmu tanda ridha dengan yang dia perbuat. (Dari hadits yang panjang riwayat Muslim)
“Barangsiapa keluar dalam rangka thalabul ilmu (mencari ilmu), maka dia berada dalam sabilillah hingga kembali.” (HR. Tirmidzi, hasan)
“Barangsiapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR.Muslim)
“Barangsiapa yang Allah kehendaki padanya kebaikan maka Allah akan pahamkan dia dalam (masalah) dien (agama).” (HR.Bukhari)
Dalam hadits lainnya dijelaskan bahwa ilmu yang wajib dituntut adalah ilmu yang bermanfaat. Yang bukan hanya benar, tapi juga dapat mendekatkan diri kita kepada Allah SWT dan dapat memberi kebahagiaan bagi kita, keluarga, dan masyarakat baik di dunia mau pun di akhirat.
Rasulullah saw bersabda: “Apabila anak cucu adam itu wafat, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak sholih yang mendoakan orangtuanya.” (HR.Muslim, dari Abu Hurairah ra)
Allah berfirman, “Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering) nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat (ilmu dan hikmah) Allah. Sesungguhnya Allah Maha perkasa lagi Maha bijaksana.” (QS Lukman [31] : 27)
Ilmu itu begitu luas, dari yang bermanfaat hingga yang tidak bermanfaat. Contoh ilmu yang bermanfaat adalah ilmu agama, ilmu fisika, ilmu komputer, dsb. Contoh ilmu yang tidak bermanfaat bahkan terlarang adalah ilmu sihir, ilmu meramal/astrologi, dsb. Begitu banyak ilmu namun waktu kita begitu sedikit. Oleh karena itu hendaknya dipakai untuk mempelajari ilmu yang bermanfaat.
Oleh karena itu, Rasulullah SAW pernah memohon dalam doanya, “Allaahumma inni a’uudzubika min ‘ilmin laa yanfa’u”. ‘Ya, Allah, aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat.’
Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Allah SWT Memberi wahyu kepada Nabi Dawud a.s. Firman-Nya, “Wahai, Dawud. Pelajarilah olehmu ilmu yang bermanfaat.”
“Ya, Rabbi. apakah ilmu yang bermanfaat itu ? ” tanya Nabi Daud.
“Ialah ilmu yang bertujuan untuk mengetahui keluhuran, keagungan, kebesaran, dan kesempurnaan kekuasaan-Ku atas segala sesuatu.Inilah yang mendekatkan engkau kepada-Ku.”
Dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Ar Rabi-i’, Rasulullah SAW bersabda, “Tuntutlah ilmu. Sesungguhnya, menuntut ilmu adalah pendekatan diri kepada Allah Azza wa Jalla, sedangkan Mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahuinya adalah shadaqah. Sesungguhnya ilmu pengetahuan adalah keindahan bagi ahlinya didunia dan akhirat.”
Ternyata ilmu yang bermanfaat itu adalah ilmu yang menyebabkan kita semakin dapat mengenal Allah, yang dapat kita amalkan, yang membuat kita rendah hati serta terhindar dari sifat takabur..
Ilmu selain diyakini kebenarannya juga harus diamalkan. Sebab ilmu tanpa amal, seperti pohon yang tidak berbuah.
“Barangsiapa mengamalkan apa-apa yang ia ketahui, maka Allah akan mewariskan kepadanya ilmu yang belum diketahuinya, dan Allah akan menolong dia dalam amalan nya sehingga ia mendapatkan surga. Dan barangsiapa yang tidak mengamalkan ilmunya maka ia tersesat oleh ilmunya itu. Dan Allah tidak menolong dia dalam amalannya sehingga ia akan mendapatkan neraka “. (hadits)
Begitu juga amal tanpa ilmu, hanya akan membawa kehancuran. Contohnya orang tidak pernah belajar menerbangkan pesawat tentu akan berbahaya jika dia menerbangkan pesawat. Setelah diamalkan, maka disunnahkan bagi kita untuk mengajarkan ilmu tersebut ke orang lain yang belum mengetahui.
Kita menuntut ilmu dunia selama 12 tahun dari SD hingga SMA. Setiap hari paling tidak 5 jam kita mempelajari ilmu dunia. Tapi pernahkah kita menghitung berapa lama kita belajar ilmu agama? Adakah sejam sehari?
Jika tidak, sungguh malang nasib kita, padahal ilmu agama penting bagi kita guna mendapatkan kebahagiaan di akhirat. Bukankah kebahagiaan di akhirat lebih baik dan lebih kekal? Bukankah hidup di dunia hanya sekejap saja (Cuma sekitar 63 tahun)?
Meski dia profesor Fisika atau Pakar Komputer, tapi jika tidak tahu ilmu agama sehingga sholat, puasa, zakat, dsb tidak benar niscaya dia akan masuk neraka.
Tentu saja bukan maksud kita mengenyampingkan ilmu dunia. Mempelajari ilmu dunia yang bermanfaat adalah fardu kifayah. Sejarah Islam menunjukkan bahwa meski ummat Islam gemar mempelajari ilmu agama, namun ilmu dunia mereka juga tinggi. Angka yang dunia pakai sekarang adalah angka Arab (Arabic Numeral) yang diperkenalkan sarjana Muslim kepada dunia. Bukan angka Romawi atau Eropa! Aljabar (Algebra), Algoritma yang mengembangkannya adalah sarjana Muslim: Al Khawarizm. Demikian pula di bidang kedokteran dikenal Avicenna (Ibnu Sinna), di bidang sosial Averroes (Ibnu Rusyid), dsb. Kimia (Chemical) juga berasal dari bahasa Arab Alkimia (Alchemy). Yang memperkenalkan angka 0 ke dunia adalah ummat Islam. Itulah prestasi ummat Islam di bidang ilmu dunia.
Jika sebagian muslim sudah mempelajarinya (misalnya ada beberapa orang yang belajar ilmu kedokteran), maka gugurlah kewajiban itu bagi yang lainnya. Tapi mempelajari ilmu agama adalah fardu ‘ain, kewajiban bagi setiap Muslim. Tanpa ilmu, maka semua amalnya akan ditolak.
Yang pertama harus kita pelajari adalah aqidah atau tauhid yang juga disebut “Ushuluuddiin” (Dasar-dasar Agama). Ini adalah fondasi yang harus kita kuasai. Kita bukan cuma tahu bahwa rukun iman ada 6, tapi juga tahu dalil-dalilnya. Sebagai contoh, beriman kepada Allah. Kita juga harus tahu sifat-sifat Allah seperti wujud (ada). Kita tidak bisa cuma bilang bahwa Tuhan itu ada. Tapi juga harus bisa membuktikan/menjelaskan dalil-dalil bahwa Tuhan itu memang ada.
Tanpa aqidah yang kuat, maka seseorang yang ibadahnya rajin dapat tersesat atau murtad dengan mudah.
Setelah aqidah kita kuat dan dilandasi dengan ilmu, baru kita mempelajari Fiqih. Fiqih adalah ilmu yang menjelaskan cara-cara beribadah kepada Allah seperti sholat, puasa, zakat, hubungan dengan sesama manusia, dan sebagainya. Banyak kewajiban mau pun larangan yang harus kita ketahui, ada di kitab-kitab Fiqih.
Yang harus kita ketahui lagi adalah, ilmu agama harus berlandaskan Al Qur’an dan Hadits yang shahih. Jika satu masalah tidak tercantum dalam Al Qur’an dan Hadits, baru dilakukan ijtihad. Tapi ijtihad ini pun tidak boleh bertentangan dengan Al Qur’an dan hadits.
Menuntut ilmu juga niatnya harus untuk Allah semata. Bukan untuk kepentingan pribadi.
Dalam Kitab Bidayatul Hidayah, Imam Al Ghazali menulis sebagai berikut : “Wahai, hamba Allah yang rajin menuntut ilmu. Jika kalian menuntut ilmu, hendaknya dengan niat yang ikhlas karena Allah semata-mata. Di samping itu, juga dengan niat karena melaksanakan kewajiban karena menuntut ilmu wajib hukumnya, sebagaimana Rasulullah SAW bersabda, “Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap orang Islam laki-laki maupun perempuan” [HR Ibnu Abdul barr]
Janganlah sekali-kali engkau menuntut ilmu dengan maksud untuk bermegah-megahan, sombong, berbantah-bantahan, menandingi dan mengalahkan orang lain (lawan bicara), atau supaya orang mengagumimu. Jangan pula engkau menuntut ilmu untuk dijadikan sarana mengumpulkan harta benda kekayaan duniawi. Yang demikian itu berarti merusak agama dan mudah membinasakan dirimu sendiri.
Nabi SAW mencegah hal seperti itu dengan sabdanya. “Barangsiapa menuntut ilmu yang biasanya ditujukan untuk mencari keridhaan Allah, tiba-tiba ia tidak mempelajarinya, kecuali hanya untuk Mendapatkan harta benda keduniaan, maka ia tidak akan memperoleh bau harumnya surga pada hari kiamat. ” [HR Abu Dawud]
Rasulullah SAW bersabda, “Janganlah kalian menuntut ilmu untuk membanggakannya terhadap para ulama dan untuk diperdebatkan di kalangan orang-orang bodoh dan buruk perangainya. Jangan pula menuntut ilmu untuk penampilan dalam majelis (pertemuan atau rapat) dan untuk menarik perhatian orang-orang kepadamu. Barangsiapa seperti itu, maka baginya neraka…neraka.” [HR Tirmidzi & Ibnu Majah]
“Seorang ‘alim apabila menghendaki dengan ilmunya keridhaan Allah, maka dia akan ditakuti oleh segalanya. Akan tetapi, jika dia bermaksud untuk menumpuk harta, maka dia akan takut dari segala sesuatu.” [HR. Ad Dailami]
Dirangkum dari berbagai tulisan seperti “Ilmu yang bermanfaat” (Aa Gym), “Ihya ‘Uluumuddiin” (Imam Al Ghazali)

A Nizami


Flower Palace




Long ago, there lived a cruel king and queen. Both pleasure-loving and oppress the poor. King and Queen has a son and daughter good-hearted. Their properties are very different from their parents. Prince and Princess Aji Lesmana Rauna always help people who cares. Both love to help people who need help.
One day, Prince Aji Lesmana angry at her mother's father, "Dad and Mom evil. Why trouble the poor?!"

King and Queen are very upset at their son's words. "Do not set the parent! Because you have done wrong, I will punish you. Get out of this palace!" expel the King.

Prince Aji Lesmana was not surprised. Precisely Puteri Rauna who gasped, then cried bundamya father begged, "Do not, expel Brother! If Big Brother had to go, I went away!"
King and Queen was furious. They let Puteri Rauna went after his brother. They wander. Disguised as ordinary people. Changing its name to Kusmantoro and Kusmantari. They are also looking to get a science teacher. They wanted to use science to bring both their parents.

Both came to a hut. The house was inhabited by a grandfather who was very old. Grandfather magic that used to be their grandfather teacher. They tried to knock on the door.

"Come in, young man, 'said old grandfather who already know that they are grandchildren former student. But the grandfather was deliberately pretended not to know.
Kusmantoro the point, "We, orphaned siblings. We want to sit under Panembahan."

Grandfather named Panembahan Manraba magic that lies Kusmantoro smiled. But because of its policies, Panembahan Manraba received both become his disciple.

Panembahan Manraba lower spiritual sciences and kanuragan on Kusmantoro and Kusmantari. Both were quite talented. They quickly mastered the sciences are taught. For months they trained teachers the wise and powerful. One night Panembahan calling both of them.

"My son, Kusmantoro and Kusmantari. For the time being is enough you sit here. Other sciences will give you after you perform one practice."

"Practice what it is, Panembahan?" Kusmantari asked.

"Tomorrow morning, petiklah two jasmine petals on the right side of this hut. Then went to the palace in the west of this village. Give two jasmine flowers to the Prince and Princess Aji Lesmana Rauna. They want to awaken the King and Queen, the second person their parents. "

Kusmantoro and Kusmantari surprised. But their shock kept shut. They do not want to disguise them open.

"Two of jasmine petals was efficacious aware of King and Queen of their bad deeds. But the condition, the two petals of jasmine is only efficacious if accompanied by honesty hearts," message Panembahan Manraba.

When bedtime, Kusmantoro and Kusmantari restless. Both think the message Panembahan. Do they have to come clean if they are the Prince and Princess Aji Lesmana Rauna? If it does not come clean, then they're lying, dishonest. Though jasmine petals efficacious only when accompanied by honesty.

Finally, early in the morning they were facing Panembahan. "We both apologized, Panembahan. We were guilty of dishonest to Panembahan so far."

I understand, My children. I already know you two are the Prince and Princess Aji Lesmana Rauna. Go home. Your mother's father waited at the palace. "

After excuses and blessing, the Prince and Princess Aji Lesmana Rauna headed to the palace. Arriving at the palace, they turned out to Mother's father was ill. They immediately hugged both of their parents who lay weak.

Puteri Rauna then mix the two petals of jasmine giving Panembahan. Then given to their mother's father. Miraculous! Instantly healed the King and Queen. Their nature is changing. Prince and Princess Rauna very happy. They asked for seed magic on Panembahan jasmine. And planted in their garden. So that their palace known as the Palace of Flowers. The palace is full of tenderness and happiness.
(END)

Sabtu, 05 Februari 2011

Five Grain Potato

Tale of India.

Tersebutlah in a hamlet on the edge of town tingal a family. Head of the family named Dheda. He lives with his wife and three children. They are very poor, up to the daily meal they often drawback. It's known, Dheda only rely on the results looking for firewood in the forest which he later sold to the market. The result was not much. But that is where they can survive.

But already this week continuous rain fell heavily. Dheda can not go into the forest to find firewood. They were forced to survive with food supplies in the warehouse. Of course, after a long time they supply less and less, until one day the wife Dheda him.
"Dad, I'm worried about the state of our children. We have no food stocks anymore. Food left only 5 grains of potato. And even then not enough to feed five of us. We must immediately find money to buy food! "He said.
"I know ...," said Dheda. "But how else? The rain refused to stop. I can not find wood to the forest. Be patient bu! Hopefully tomorrow it gets light and I can work. Let the last stock we have children who eat. "

By late afternoon there is a knock on the door of the house Dheda. It turned out that an old beggar who was soaking wet standing outside the door of his house. Beggar's look cold. Dheda immediately told him to go in order to avoid the rain.
"Thank you sir," said the old beggar, "I had rain for days. There is no place for shelter. And very hungry. If allowed, I would like to ask for leftovers to prop my stomach. "
Dheda silent. He was sorry to see the old beggar. But they have no food stocks anymore.
"Too bad I do not have leftovers. Because now we are short of food, "said Dheda.
"Oh Lord have mercy on me! It had been three days I have not eaten, "said the beggar
Dheda feel very sorry for, he immediately approached her and said, "Mom, I'm sorry to see the old beggar. Why do not we just give our last food supplies. Hopefully the children can survive and tomorrow the rain stopped so I could work for a rizki. "
"Well sir, I will soon cook potatoes," said his wife

Finally the steaming potatoes Dheda wife who lives 5 grains and menghidangkannya to the old beggar. Beggar eating four potatoes and potato leaves only. Then, after resting a while, the beggar was too good-bye, "thank you sir. Because lord, today my stomach is not hunger. "
"Likewise kek," said Dheda. "We should help each other. But why not wait for the rain to stop grandfather? What if the grandfather is sick? "
"It's okay! My stomach has been filled, so I'm definitely stronger despite the rain, "he said.
"Alright so kalu! Be careful on the road ya kek! "Said Dheda.
"Oh yes, I'd leave a potato on a plate. If later you want to eat. Potatoes were sliced ​​into 5 slices. Surely it would be sufficient under on you five. Well bye! "Said the old beggar.

After the departure of the old beggar, Dheda looked at one item remaining potatoes on a plate and think, "where maybe 1 point of this potato could be enough for us?" But out of curiosity, so she invites her family to come together and then slicing the potatoes into 5 iris. Miraculous! Apparently the five slices of potato were transformed into 5 items potato And if 1 grain potatoes were sliced ​​into 5 slices again will change to 5 grains of potato again and so on. As a result Dheda and family are not lack of food, even their food supplies are now abundant. Dheda and his family are very grateful for His grace. Not sure he even passed them out to their neighbors in need. Unfortunately, Dheda never could find an old beggar who has provided a miracle for her family. They can only pray for safety for him and hope the best for her.

(END)